Rabu, 04 April 2012

Pornografi Mengajarkan Sex Yang Salah Kaprah

img
Kebiasaan Nonton Pornografi
Ilustrasi (dok: Thinkstock)

Pornografi bisa berakibat buruk bagi kehidupan rumah tangga. Bukan hanya laki-laki saja yang bermasalah dengan pornografi, tapi perempuan juga. Masalah yang sering dikeluhkan dari perempuan adalah pasangan laki-lakinya tak lagi memiliki keinginan bercinta. Yang menyedihkan, pasangan laki-lakinya lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam menonton film porno.

Statistik menunjukkan bahwa seks adalah hal yang paling populer dicari di internet. Data di Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa sebanyak 3.075,64 US Dolar atau sekitar Rp 28 juta per detik dihabiskan untuk membeli film porno. Jumlah pengguna internet yang mengakses pornografi sebanyak 28.250 per detik.Dan rata-rata video porno baru selesai setelah 39 menit.

Akhir-akhir ini, ada kekhawatiran mengenai banyaknya pornografi yang beredar di internet dan pengaruhnya yang dapat merendahkan perempuan. Banyak perempuan merasa cemas dan kesal ketika diminta pasangannya melakukan hal-hal yang ada di dalam film porno yang dirasa sangat ekstrim dan tidak wajar. Tetapi pasangannya menganggap hal itu wajar karena sering melihatnya di internet.

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan besar dalam menikmati pornografi. Laki-laki cenderung terangsang dari apa yang dilihat, sementara perempuan lebih bergairah karena imajinasi dan fantasi yang ada di dalam kepalanya.

Karena itu, perempuan seringkali tidak dapat menikmati film porno yang biasanya disukai laki-laki. Jika orang-orang di film tidak menarik bagi perempuan, maka perempuan tidak akan terpancing gairahnya.

Perempuan bisa merasa tidak nyaman dan rendah diri apabila melihat tubuh perempuan yang ada dalam film atau tayangan pornografi. Seorang istri bisa merasa terancam kedudukannya di mata suami jika suaminya lebih menikmati pornografi dibandingkan bercinta dengan istrinya. Dan fenomena ini sering terjadi.

Tayangan erotis cenderung membuat laki-laki dan perempuan memiliki gambaran yang terlalu tinggi mengenai harapan seksualnya. Seperti dilansir Netdoctor, Selasa (3/4/2012), gambaran tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Laki-laki memiliki gambaran bahwa mereka harus memiliki penis yang besar dan dapat mencapai klimaks berulang-ulang sepanjang malam.

2. Perempuan muda mendapatkan pemahaman yang menyesatkan mengenai bentuk tubuhnya. Mereka tidak menyadari bahwa para pemain film dan model di film porno sudah direkayasa sehingga bagian tubuhnya terlihat indah dan besar.

3. Beberapa laki-laki muda terkejut setelah melihat bulu kemaluan perempuan normal di dunia nyata. Laki-laki ini sering melihat tayangan porno di mana perempuan dalam fim kebanyakan memiliki sedikit bulu kemaluan atau tidak punya sama sekali yang disangka itu adalah normal.

4. Laki-laki menganggap berejakulasi di wajah atau payudara pasangannya adalah sah-sah saja. Tayangan ini menyebabkan banyak laki-laki berpikir hal itu adalah hal yang wajar di kamar tidur.

Tidak ada obat yang dapat mencegah seseorang menonton pornografi. Untuk mengatasinya, memberikan pemahaman mengenai hubungan seks yang sehat dan menemui terapis seks mungkin dapat membantu.
(pah/ir

0 komentar:

Posting Komentar